Sebuah Dialog Tentang Lukisan Anakku
Beberapa hari yang lalu, anakku St. Ahmad Abdi Raja Semesta Alam, melukis dan mewarnai gambaran-nya. Kulihat sepintas dan kubiarkan saja ia menikmati proses melukisnya. Terbayang bahwa dia sedang ber-imajinasi mengenai sesuatu (yang ter-potret sesuai dengan umur yang dimiliki-nya, 6 tahun).
Tidak pernah kupotong imajinasi yang selalu ia bangun dengan kertas lukis-nya, mainan-nya, komik dan buku-buku-nya yang lain. Kubiarkan dia berekspresi atas sesuatu yang ingin di-ekspresikannya. Dan saya hanya kebagian menyediakan media ekspresi itu.
Ketika ia telah menyelesaikan "mimpi"nya melalui lukisan, saya mencoba untuk men-dialogkan imajinasi-nya itu. Setelah sebelumnya kulihat ia menggambar pesawat terbang, mobil-mobil berseliweran dan ada satu mobil yang dinaiki oleh 3 orang (satu dari mereka adalah anak kecil).
"Nak, ini pesawat terbang siapa?" ku tanya ia tentang lukisannya. "Ini pesawat terbang yang sering dinaiki Ibu waktu pulang ke Malang" jawabnya. "Lha, Ibu apa cerita ke Alam kalau mau pulang?". "Iya yah, Ibu mau pulang. Kan minggu depan liburan!" jawabnya lagi.
"Kalau yang ini mobil siapa" ku tanya lagi ia sambil jariku menunjuk salah satu mobil dalam gambarnya. "Ya itu mobil orang-orang yang lewat di jalan". "Kalau yang ini mobil siapa?", ku tanya sambil aku menunjuk mobil dengan 3 penumpang (yang satu-nya anak kecil).
"Ini mobil kita Yah.... kita jalan-jalan, ini ayah, ini ibu dan ini alam... kita jalan-jalan Yah, mumpung ibu pulang!?". ?????!!
"Iya Nak, ayo kita jalan-jalan". Dan kuajaklah ia jalan-jalan, tidak dengan mobil tetapi dengan sepeda mini-nya. Berdua dan hanya berdua saja. Aku dan Alam.
Karangwidoro, 12 Maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar