Sabtu, Maret 08, 2008

fallen angel: jaman edan



Fallen Angel: Jaman Edan


Saat ini kita dihadapkan pada suatu jaman yaitu "wolak waliking jaman". Menurut Jayabaya (Raja Kerajaan Kadiri) wolak waliking jaman ditandai dengan beberapa ciri, yaitu: wong bener thenger-thenger, wong salah bungah, wong apik ditampik-tampik, wong jahat munggah pangkat. (Purnama, 2008).


Benarkah demikian? Kita melihat saat ini, nasib orang yang memiliki dan mengenggam prinsip kebenaran dan kejujuran hanya bisa mlonggo, bahwa mereka hanya bisa menonton tanpa bisa terjun ke arena karena selalu disisihkan dan dianggap ngrepoti. Demikian pula sebaliknya orang yang salah (tidak jujur) merasakan kesenangan dan kebahagiaan. Ketidak-benar-an dan ketidak-jujur-an yang telah dilakukan tidak menjadikan dia terhukum tetapi malah sebaliknya, malah membuat mereka bisa terus tertawa.


Dewasa ini pula, orang baik dan jujur sering tersisih dalam "kompetisi" memperoleh tempat/jabatan dalam level dan struktur apapun, sedangkan orang yang jahat seringkali malah mendapatkan tempat/jabatan yang lebih baik.


Kondisi ini, jika kita analog-kan dengan istilah yang sering dipakai oleh pelaku pasar keuangan disebut dengan Fallen Angel. Istilah Fallen Angel adalah istilah untuk menunjukkan terjadinya penurunan rating/peringkat kualitas istrumen hutang (debt instrument) dari kualitas terbaik (AAA) turun ke bawah-nya atau kondisi turun-nya harga suatu saham dari harga tertinggi. (Soeprajitno, 2008)


Jaman yang saat ini telah berada dalam trend Fallen Angel. Telah menurun kualitas berbangsa dan bernegara diantara kita. Bagaimana kebenaran menjadi sesuatu yang semakin abstrak dan selalu debatable serta selalu dimenangkan oleh penguasa (otoritas jabatan dan otoritas modal). Dan sama pula dengan nasib keadilan yang semakin hari semakin terbenam dan tidak pernah kelihatan.


Akal sehat juga mengalami trend Fallen Angel, bagaimana saat ini akal sehat selalu dijungkir balik-kan dan dilecehkan. Akal sehat bukan menjadi rujukan lagi dalam mengurai sebuah masalah. Jaman dimana akal sehat tidak lagi mendapat tempat inilah yang disebut dengan Jaman Kalatida.


Kita tidak hanya berada dalam naungan jaman kalatida semata, saat inipun kita dihadapkan pula pada suatu jaman yang disebut dengan Jaman Kalabendu. Yaitu jaman hancur dan rusaknya kehidupan karena tata nilai dan tata kebenaran dijungkir-balikkan. (Rendra, 2008). Nilai, norma dan kebenaran benar-benar telah menjadi barang lusuh dan tidak menarik lagi.
Tidakkah jaman kalasuba (jaman makmur) akan lahir? Iya, jika ada hukum adil dan bukan ratu adil.


(hari ini kubaca konglomerat kita megalami trend fallen anggel dari majalah forbes juga barisan nasional di malaysia)

Tidak ada komentar: