Minggu, Maret 02, 2008

[bakul paku] teori bunga dan sistem keuangan

[bakul adalah istilah kami untuk menyebut bahan kuliah, terdapat beberapa macam 'bakulan' , ada "jahe" untuk aspek hukum dalam ekonomi-hukum bisnis, "paku" untuk pasar keuangan dan "nasi" untuk manajemen keuangan internasional]

Teori Bunga dan Sistem Keuangan

Dalam sistem keuangan terdapat mekanisme dimana tingkat bunga (interest rate) ditentukan. Instrumen keuangan yang ditransaksikan di pasar keuangan ditentukan dan dihargai dengan tingkat bunga. Naik turunnya tingkat bunga juga akan mempengaruhi penawaran dan permintaan insrumen keuangan oleh investor dan sebaliknya.
Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang diamati secara cermat karena dampaknya yang luas dan mempengaruhi secara langsung kehidupan masyaraat dalam keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. (Puspopranoto, 2004).
Siamat (2005) membedakan pengertian bunga (interest) dalam 2 perspektif, yaitu: (1) bunga dari sisi permintaan. Bunga dari sisi permintaan dan sisi penawaran merupakan pendapatan atas pemberian kredit. Bunga merupakan sewa atau harga dari uang, (2) bunga dari sisi penawaran. Pemilik dana akan menggunakan atau mengalokasikan dananya pada jenis investasi yang menjanjikan pembayaran bunga yang lebih tinggi.

Teori Suku Bunga
Teori suku bunga dapat dilihat dalam 2 perspektif, yaitu (Sukirno, 2002) (1) teori suku bunga secara makro. Bunga merupakan harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertantu. Bunga merupakan imbalan atas ketidaknyaman karena melepas uang, dengan demikian bunga adalah harga kredit. Tingkat bunga berkaitan dengan peranan waktu dalam kegiatan ekonomi. Teori Klasik menyatakan bahwa bunga adalah harga dari loanable funds dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar keuangan. Menuru Keynes bunga merupakan suatu fenomena moneter. Artinya tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang di pasar uang, (2) teori suku bunga secara mikro. Dalam industri perbankan yang sangat kompetitif, penentuan tingkat bunga kredit menjadi suatu alat persaiangan yang sangat strategis. Bank yang mampu mengendalikan pokok dalam penentuan tingkat bunga kredit (lending rate) akan mampu menurunkan bunga kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan bank lainnya.

Penentuan Tingkat Bunga
Tingkat bunga mempengaruhi jumlah dana yang ingin dipinjam oleh peminjam (borrower) atau debitur dan jumlah dana yang akan dipinjam oleh pemilik dana (lender) atau kreditur. Sebab akibat saling terkait dari kedua pelaku tersebut karena kegiatan pinjam meminjam dipengaruhi oleh tingkat bunga. Suatu keadaan dimana jumlah dana yang ditawarkan atau dipinjam oleh lender sama dengan jumlah dana yang akan dipinjam oleh borrower atau dengan kata lain supply of funds sama dengan demand of funds maka tingkat bunga berada dalam keadaan keseimbangan (equiibrium).
Pada posisi keseimbangan tersebut jumlah yang ingin ditabung (private dan public) harus sama dengan jumlah yang ingin diinvestasikan dan total permintaan uang harus sama dengan jumlah penawaran uang. Begitu tingkat bunga berada dalam posisi keseimbangan, maka posisi tersebut tidak akan tetap konstan. Pada kenyataannya tingkat bunga akan secara cepat mengalami perubahan, yaitu baik dan turun mencari keseimbangan baru. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peralihan dan perubahan terhadap jumlah pinjaman dan jumlah kredit yang diberikan. Faktor tersebut antara lain adalah autonomous investment, government spreading, dan monetary policy disamping itu perkiraan inflasi juga akan menjadi faktor yang cukup dominan dalam pembentukan gerakan-gerakan tingkat bunga.
Kegiatan transaksi pinjam-meminjam terjadi dalam pasar keuangan (financial market). Keseluruhan dana yang dipinjam (lending) mencerminkan sisi penawaran dana dari pasar, sedangkan keseluruhan pinjaman (borrowing) merupakan refleksi dari sisi permintaan. Seandaianya jumlah dana yang dipinjamkan (supply) lebih besar dari jumlah yang akan dipinjamkan (demand) maka tingkat bunga akan berada diatas keseimbangan dan kekuatan pasar akan menyebabkan tingkat bunga turun dan sebaliknya. (Siamat, 2005).

Perubahan Tingkat Bunga
Salah satu sifat tingkat bunga adalah sangat mudah berubah. Fluktuasi ini sering terjadi dalam kurun waktu singkat terutama tingkat bunga jangka pendek (Budiono, 1991). Meskipun tingkat bunga jangka panjang relatif kurang berfluktuasi dibandingkan dengan tingkat bunga jangka pendek namun keduanya cenderung bergerak dalam waktu yang sama.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkat bunga sebagai berikut: (Siamat, 2005) (1) perkiraan tingkat inflasi, (2) adanya pergesaran dalam sisi supply dan demand dari loanale funds. Apabila garis supply bergeser ke kanan tingkat bunga turun, apabila supply bergeser ke kiri maka tingkat bunga naik. Apabila kurva permintaan bergeser ke kanan, tingkat bunga naik, apabila demand bergeser ke kiri tingkat bunga turun, (3) pendapatan agregat (agregate income). Apabila pendapatan naik maka permintaan uang akan naik dan sebaliknya pendapatan naik maka tabungan naik. Naiknya tabungan berarti menambah supply uang mengakibatkan tingkat bunga turun. (Siamat, 2005).

[selamat kuliah sahabatku mahasiswa]

Tidak ada komentar: