Minggu, Maret 02, 2008

[bakul nasi] neraca pembayaran dan manajemen keuangan internasional

[bakul adalah istilah kami untuk menyebut bahan kuliah, terdapat beberapa macam 'bakulan' , ada "jahe" untuk aspek hukum dalam ekonomi-hukum bisnis, "paku" untuk pasar keuangan dan "nasi" untuk manajemen keuangan internasional]

Neraca Pembayaran dan Manajemen Keuangan Internasional

Kegiatan ekonomi internasional melalui ekspor-impor, lisensi, waralaba atau investasi langsung akan memberikan implikasi pada lahirnya aliran dana dari dalam negeri suatu negara ke negara lain dan sebaliknya.
Semua aliran dana yang disebabkan karena transaksi ekonomi internasional itu akan dicatat oleh suatu negara dalam periode tertentu yang dinamakan dengan neraca pembayaran. Dan neraca bisa menjadi sumber informasi yang relevan untuk melakukan prediksi atas pergerakan kurs ke depan dan sumber informasi untuk mengidentifikasi potensi return dan risiko atas transaksi ekonomi internasional.

Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit (Faisal, 2008).
Transaksi yang dicatat di sisi debet adalah transaksi yang merupakan peningkatan daya beli eksternal suatu negara atau dengan kata lain merupakan sumber-sumber dana (misalnya ekspor barang atau jasa, penurunan kepemilikan aset keuangan di luar negeri dan peningkatan hutang luar negeri). Sedangkan transaksi yang dicacat di sisi kredit adalah transaksi yang merupakan penurunan daya beli eksternal suatu negara atau dengan kata lain penggunaan dana Imisalnya impor barang atau jasa, peningkatan kepemilikan aset keuangan di luar negeri dan penurunan hutang luar negeri). (Faisal, 2008)

Komponen Neraca Pembayaran
Komponen neraca pembayaran terdiri atas tiga bagian (Kuncoro, 2001, Hanafi, 2002 dan Faisal 2008) yaitu: (1) transaksi berjalan (current account), (2) neraca modal (capital account) dan cadangan devisa negara (official reserves account).

Transaksi Berjalan (Current Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi: (1) ekspor dan impor barang-barang dan jasa, (2) net investment income, (3) net transfer (transfer unilateral)
Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana antara satu negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset keuangan atau transfer unilateral (misalnya bantuan-bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya.
Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa. Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus.
Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi ekonomi lainnya (Faisal, 2008).

Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara.
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas (Faisal,2008)

Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari: (1) cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan, (2) peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit, (3) penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit (Faisal, 2008).

Neraca Pembayaran dan Manajemen Keuangan Internasional
Dalam struktur neraca pemabayaran akan diketahui apakah monetary account akan menunjukkan neraca pembayaran surplus, defisit atau ekuilibrium. Apabila saldo monetary account memberikan tanda negatif berarti neraca pembayaran dalam posisi surplus dan sebaliknya (Hadi, 2001).
Bagi kalangan bisnis, biasanya bagian yang lebih diperhatikan adalah posisi saldo neraca perdagangan, terutama posisi saldo neraca transaksi berjalan dan saldo neraca modal.
Neraca transaksi berjalan dan neraca modal akan menhasilkan posisi saldo perubahan cadangan devisa yang mencerminkan posisi saldo valuta asing atau yang diperoleh/dimiliki oleh negara untu periode bersangkutan. Dalam hal ini apabila menunjukkan tanda positif maka sudah dapat dikatakan bahwa posisi neraca perdagangan surplus dan sebaliknya.
Selanjutnya secara teoritis, posisi saldo perubahan cadangan devisa ini dapat mempengaruhi kurs valuta asing karena alasan berikut: (Hadi, 2001) (1) bila posisi saldo perubahan cadangan devisa positif berarti supply valuta asing lebih besar daripada demand-nya. Sehingga akan menimbulkan efek atau sentimen positif dalam arti nilai mata uang dmestik relatif stabil dan dapat menghilangkan potensi depresiasi. Selanjutnya jika posisi saldo positif periode ini lebih meningkat dibandingkan periode sebelumnya, kurs valuta asing cenderung akan menurun yang berarti bahwa nilai mata uang domestik relatif kuat/stabil, (2) bila posisi saldo perubahan cadangan devisa negatif, maka akan menimbulkan efek atau sentimen negatif dalam arti nilai mata uang domestik relatif lemah atau kurs valuta asing cenderung meningkat.

[selamat kuliah sahabatku mahasiswa]

Tidak ada komentar: