Jumat, April 11, 2008

rizal ramli: mobil dan tank bekas...


Rizal Ramli: Mobil dan Tank Bekas
(Sebuah Analog Pak Rizal Tentang Kepemimpinan Nasional)
Bertempat di Aula Utama A3 Universitas Negeri Malang (UM) pada hari Jum'at 11 April 2008 , Dr. Rizal Ramli berkenan untuk memberikan kuliah tamu dengan tema "Perekonomian Indonesia dan Problem Kebijakan Subsidi". Satu jam sebelum acara dimulai, aula utama yang berkapasistas 700 orang telah penuh sesak oleh peserta (mahasiswa, dosen dan kalangan profesional di Malang). Bahkan panitia harus menyediakan puluhan kursi tambahan. Sebuah antusiasme yang begitu tinggi.

Tepat pada pukul 09.00 WIB, Dr. Rizal Ramli memasuki Aula Utama dengan diiringi tepuk tangan meriah oleh para peserta. Dr. Kusmintardjo (Pembantu Rektor Bidang Akademik) mewakili rektor memberikan sambutan pembuka dalam acara itu. Beliau melemparkan joke kepada Pak Rizal; "karena sekarang Pak Budiono masuk ke Bank Indonesia, maka ada kesemparan Pak Rizal untuk duduk kembali menjadi Menko Ekuin". Joke ini disambut Pak Rizal; "kalau menko sih sudah pernah, tentu-nya yang lebih tinggi dong... Mas Kumintardjo saja yang jadi menko saya presiden-nya". Sekedar joke atau guyonan parikeno.

Kuliah tamu segera dimulai setelah sambutan Pak Kusmintardjo selesai. Dengan dipandu oleh Dr. Supriyanto, MM sebagai moderator, Pak Rizal memulai dengan bercerita mengenai kondisi Indonesia tahun 1996 yang menurut-nya menjadi pemantik krisis multidimensional di Indonesia. Beliau menjelaskan tentang beberapa hasil kajian Econit yang dipimpin-nya tentang indikasi ekonomi Indonesia yang akan mengalami masalah. Hasil kajian yang disangsikan oleh banyak pihak, bukan saja kalangan pejabat pemerintah, pelaku usaha bahkan lembaga-lembaga asing (IMF dan Bank Dunia). Hasil kajian Pak Rizal ini bahkan dikatakan "hanya menaku-nakuti".

Beliau juga menceritakan pertemuan-nya dengan Ir. Ciputra dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh BTN, hasil kajian Pak Rizal dilecehkan oleh Ir. Ciputra. Kata Pak Rizal "saya tidak mau berdebat dengan Pak Ciputra, jadi catat saja yang saya katakan dan kita bertemu lagi tahun depan". Dan terbukti se-tahun setelah pertemuan itu apa yang dikatakan Pak Rizal terbukti kebenaran-nya. Pak Rizal yang alumni Fisika Insitut Teknologi Bandung itu mampu membunyikan alarm meskipun tidak diapresiasi dengan proporsional.

Setelah bercerita panjang lebar tentang asal mula krisis Indonesia dan sepak terjang beliau diawal krisis, cerita berlanjut dengan peran beliau sebagai menteri keuangan, menko ekuin pada rezim KH. Abdurahman Wahid berkuasa. Dan pada bagian inilah Pak Rizal Ramli terjebak pada "sejarah yang selalu menghujat". Beberapa hal yang sempat beliau katakan, pemimpin yang bermental seperti anak kos, jika kesulitan uang ya.. hutang atau ya...menjual apa saja yang ia punya, pemimpin yang lebih senang bernyanyi daripada bertindak tegas. Dan pada akhir-nya beliau memberikan tausiyah untuk tahun 2009 agar tidak memilih Mobil Bekas dan Tank Bekas. Saya membatin "Pak Rizal kan juga Mobil Bekas, Bekas Menkeu Bekas Menko...pun saat launching Komite Indonesia Bangkit, Pak Rizal juga mengumpulkan banyak Mobil Bekas dan Tank Bekas". Jadi?

Saat sesi diskusi, saya berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada beliau sekitar besaran subsidi di APBNP 2008 yang mencapai 33.6% dari keseluruhan total pengeluaran pemerintah dari dari jumlah itu 81.86% untuk subsidi BBM dan listrik, saya kepingin tahu komentar Pak Rizal tentang APBNP ini. Dan pada terakhir pertanyaan, saya tambahkan pula sebuah pertanyaan "Pak Rizal, kalau Bapak menjadi presiden siapa yang Bapak kehendaki menjadi wakilnya, dan jika Bapak menjadi Wapres, Bapak pingin Presiden-nya siapa?" Pertanyaan tentang APBNP 2008 beliau tanggapi dengan panjang lebar, termasuk inefisiensi pertamina dan transmision lost PLN yang menyebabkan subsidi menjadi tinggi. Dan pertanyaan Presiden dan Wapres tidak mendapatkan tanggapan sama sekali. Beliau lupa atau pertanyaan yang ngawur dan gak nyambung. Jadi ngapaian ditanggapi?

Pukul 11.20 WIB acara kuliah tamu usai. Dan beliau Dr. Rizal Ramli berkenan mengikuti sholat Jum'at di Masjid Al-Hikmah Universitas Negeri Malang (UM). Terima kasih Pak Rizal.

(dalam rombongan Pak Rizal Ramli, terdapat beberapa mantan pejabat pemerintahan dan aktivis mahasiswa yang turut mendampingi-nya)






Tidak ada komentar: